Senin, 02 Februari 2009

Janji 3 Januari untuk hari ini


Selamat pagi sayangku . . .
Tahukah engkau ? Jerit dering handphone yang nyaring telah membangunkanku pagi ini
Suaranya tak seperti biasanya . . . Aku baca perlahan - lahan "janji isi hati"
ingatanku langsung menyeretku padamu dan pada ibu

Aku masih ingat betul tanggal itu . . 3 Januari 2009
Saat yang tak bisa dikatakan bahagia . . berhari - hari meributkan hal konyol
dari fajar menyingsing hingga senja tenggelam . . dan selanjutnya semalam tak bisa menutup mata . . sama - sama gelisah . . dan tak saling mengetahui
Dan begitu seterusnya . . berulang - ulang.

Hingga pagi itu . . aku memintamu untuk berhenti menggangguku
engkau takut setengah mati . . entahlah atau mungkin kau marah
berharap aku tidak mengakhiri semua ini . . Sebetulnya itu hanya gertakan . . tidak sungguh - sungguh . . tak mungkin secepat itu sayang . . Akupun masih ingin melanjutkan jejak manis perjalanan kita . .
Kemudian kau berkata "Lalu kapan kau membari jawabannya?"
"mungkin bulan depan" jawabku . .
mungkin kau marah saat itu. merengek - rengek untuk tidak selama itu
Aku marah tanpa ampun. dan memintamu untuk tidak menggangguku lagi
kemudian kosong . . sunyi . .

Dan hari ini tiba . . 3 Februari 2009
akan kujawab dengan sepenuh hati sayangku . . bagaimana aku mencintaimu
tak mau kehilanganmu walau sedetik . . tak mau . . sungguh tak mau

Tidak ada komentar: